Sendiri, menimang-nimang
hati , agar tak mengering bahkan mengerang.
Tak ingin beranjak. Demi melepas kepergian.
Namun diammu seperti
menggali lubang dangkal untuk mengubur hati yang mengabar.
Mengapa kau biarkan aku bergurau dengan gerimis, mengigau terbelenggu
dalam tangis.
Tidak, ini hanya mimpi. Menjadi
dongeng esok hari.
(in memorium 1 juli 2011, Jumat yang bermuram durja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar