Kelak rindu ini
tertunai, oleh engkau yang akan membersamaiku menjinakan hujan dan kemarau.
*1
*1
Akan tiba
waktunya engkau menjadi pakaianku-aku menjadi perhiasanmu, lalu saling
bergenggaman tangan untuk menuju imperium baru.
*2
*2
Biarlah di
tigaratus purnama usiaku yang hampir purna kita masih dibentangkan jarak, kelak
kita telan jarak itu bulat-bulat, hingga ia melebur dalam baur, dan aku menjadi
pengamin setia doa-doamu.
*3
*3
Lalu,
pendar-pendar cahaya menjelma satu per satu, membias, menyejarah dalam payungan
matahari; Jundi-jundi kita.
*4
Sebab rindu yang
sebegini derasnya hanya kita yang akan merasakan. Sampai nanti saat senja
menganiaya usia, raga kita tak lagi mampu, namun jiwa tetap berpeluk-peluk.
*5
Maka jagalah
selalu semesta kecil di dada kita; Qolbu. Agar saat temu nanti benar-benar
nyata, buncahan rindunya, letupan cintanya menggetarkan kaki-kak surga. Melesat
hingga ke jannah-Nya. ---Aamiin yaa Mujibassailiin---
*6
Lampung, 14 Februari 2012 (Bukan karena hari valentine, Say no to Valentine)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar